peradapan dalam ingatan
kemarin cinta itu saling bersahut
syahdu mengalun menjadi irama yang begitu lembut
menyuarakan dawai hati menjadi puisi terajut
satu, dua, tiga tersusun bait menjadi runtut
kemarin nafasmulah yang selalu membelai wajah ini
membisikkan tembang damai lelapkan hati
mejadi seniman memahat lukisan alam
indah hingga tak mamppu tergantikan
sampai sekarang
dan semua itu menjadi sebuah cinta
keabadian, seiring denyut yang berisyarat kehidupan
bahkan sampai saat ini
ketika, aku, kamu, dan mereka
hampir saja melupakan...
kemarin.
membisikkan tembang damai lelapkan hati
mejadi seniman memahat lukisan alam
indah hingga tak mamppu tergantikan
sampai sekarang
dan semua itu menjadi sebuah cinta
keabadian, seiring denyut yang berisyarat kehidupan
bahkan sampai saat ini
ketika, aku, kamu, dan mereka
hampir saja melupakan...
kemarin.
Labels: Puisi Rindu
4 Comments:
test comments
test coments juga ah
keabadian, seiring denyut yang berisyarat kehidupan
bahkan sampai saat ini
ketika, aku, kamu, dan mereka
hampir saja melupakan...
kemarin.
keabadian, seiring denyut yang berisyarat kehidupan
bahkan sampai saat ini
ketika, aku, kamu, dan merekakeabadian, seiring denyut yang berisyarat kehidupan
bahkan sampai saat ini
ketika, aku, kamu, dan mereka
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home